Danau Toba Parapat Sajikan Baru Kepada Wisatawan

"Well Come To Lake Toba Parapat"
JEST-PARAPAT; Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun terletak di tepi Danau Toba dengan jarak  76 kilo meter dari Medan. Beriklim tropis, dengan udara yang sejuk. Merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Sumatera Utara (Sumut).

Pagoda Open Stage membuat tamu semakin nyaman. Pagi dan Siang lokasi penitipan kenderaan.

Karena menjadi daerah tujuan wisata, Parapat dijadikan sebagai pusat kegiatan setiap diadakan acara penting Pariwisata seperti Pesta Danau Toba. Dan dalam melaksanakan kegiatan pariwasata, selalu menampilkan sajian baru kepada wisatawan dengan menyuguhkan, kenikamatan, kenyamanan dan ketenangan (3K).

Konsep 3K itu diimpelementasikan dengan sapaan menarik bagi wisatawan lokal maupun manca negara yakni "Well Come To Lake Toba Parapat".

Untuk menjalankan konsep itu, seluruh instrumen yang ada di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon harus bersiap-siap bekerja 24 jam setiap hari liburan tiba.

Instrumen yang penting dan harus kompak menjaga keamanan dan ketertiban adalah unsur Muspika Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Makanya tidak heran, Camat Girsang Sipangan Bolon, Imman Ninggolan SSos, Kapolsek Parapat, AKP Tarzan Gultom dan Komandan Militer (Koramil), Kapt Jonson Sidabutar, kompak menjaga situasi liburan di Danau Toba Parapat.

Ketiganya kadang kala, tidak cukup hanya memantau dan memberikan kekondusifan kepada para tamu, mereka juga harus memutar otak tujuh keliling guna menciptakan hiburan rakyat sekaligus memanjakan para pengunjung dengan cara bekerja sama dengan sponsor.

Lalu bagaimana dengan dukungan dari pengelola hotel berbintang dan hotel melati di Parapat?.

Dari data dihimpun, hanya beberapa saja pengelola hotel yang mau memberikan perhatian, tetapi banyak juga yang tidak peduli sama sekali. Padahal, tamu-tamu hotel itu sendiri yang dihibur.

"Kalau Muspika tidak jeli, Danau Toba Parapat bisa saja menjadi hanya lokasi persinggahan dan tempat parker semata. Makanya kitan selaku pebisnis Pariwisata harus lebih dini mewaspadainya dan membentuk suatu wadah yang dapat menjamin suguhan dan mutu hiburan di Parapat, agar para tamu kita tidak bosan berkunjung ke Parapat," ujar Ketua KNPI Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Jonson Hutajulu SE, Minggu (19/9).

Muspika Kecamatan Girsang Sipangan Bolon sadar bila, Danau Toba Parapat mampilkan sajian baru kepada wisatawan dengan format, kenikmatan, kenyamanan dan ketenangan, membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terlebih Dinas Parawisata Pemkab Simalungun.

Kepada Dinas Perhubngan dan Telekominukasi, Robert Pardede selaku mantan Camat Girsang Sipangan Bolon menyemangati unsur muspika untuk tetap berbuat demi kemajuan pariwisata di Parapat Danau Toba.

"Orang yang berbuat pasti mendapat perhatian, bukan saja dari pemerintah tapi terlebih dari masyarakat dan pengunjung. Karena Danau Toba bukan Danau buatan, tapi ciptaan Tuhan. Maka Tuhan akan memberikan nikmat dan rizeki yang berlebih kepada umat yang memelihara ciptaanNya," sebut Robert.

Disaat Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Syamsul Arifin SE menyempatkan diri berkunjung ke Danau Toba Parapat sembari memantau keseriusan panitia PDT dalam penyelenggaraannya pada Oktober mendatang, kepada Sekdakab Simalungun, Ir Mahrum Sipayung MS berpesan agar memasukkan anggaran biaya terhadap pemeliharaan Danau Toba Parapat pada APBD yang akan datang termasuk memperhatikan Camat, Imman Nainggolan.

Danau Toba dengan sejumlah cerita dan dongeng, konon terjadi dari letusan gunung Toba yang terletak 905 meter di atas permukaan laut, dengan keliling 295 kilometer, merupakan danau terbesar di Indonesia.

Kawasan Danau Toba memiliki lokasi tempat-tempat yang dapat mennjadi perhatian para pengunjung, namun semuanya butuh perbaikan seperti, Gua Partonunan, Batu Gorga Mudar (batu bertuliskan darah manusia), Losung Pauseang, Batu parjujian, Batu lubang di kompleks Marsuse dekat jembatan kembar Sibaganding yang tidak terpelihara, Monkey Protection (pengelolaan monyet) yang tidak tertata lagi. (***)