Kamis, 30 September 2010

Ledakan di Kalimalang Teroris Masih Dendam Setelah Penggerebekan di Sumatera

Jakarta - Bom rakitan yang dibawa oleh Ahmad (38) diduga sengaja dipersiapakan untuk menyerang petugas lalu lintas di Kalimalang, Bekasi. Aksi ini disinyalir sebagai upaya balas dendam terhadap operasi Densus 88 di Sumatra.

"Sepertinya ingin blas dendam dari apa yang terjadi di Sumatra," ujar Pengamat Intelijen Wawan Purwanto kepada detikcom, Kamis malam (30/9/2010).

Di dalam tubuh Ahmad, polisi menemukan 'surat wasiat" yang berisi pesan bahwa dia beraksi untuk memberi balasan pada 'sekutu setan. Menurut Wawan, surat ini memang sengaja dibuat untuk menunjukkan kalau teror-teror dengan bom masih tetap ada.

"Pelaku ingin sampaikan kalau mujahid masih ada," ungkapnya.

Membawa bahan peledak dengan sepeda diakui oleh Wawan sebagai modus baru dalam melakukan teror bom. Tujuannya untuk mengelabuhi para petugas yang biasanya mencurigai para pelaku teror dengan membawa tas ransel dan mobil.

"Pake sepeda ini baru, sepertinya untuk mengelabuhi," katanya.

Namun Wawan masih belum mengetahui apakah pelaku merupakan jaringan dari teroris yang sudah berkali-kali melancarkan aksinya di Indonesia. "Belum tahu datanya, nanti juga ketahuan," tandasnya.

Dengan menggunakan sepeda Ahmad memasukan bom rakitan berisi paku, mesiu, karbit, paralon, dan benda lainnya dengan tas hitam. Pukul 08.00 WIB bom tersebut meledak. Setelah kejadian pria ini sempat berusaha kabur namun langsung ditangkap polisi.

Ahmad mengalami luka parah lalu dilarikan ke RS Polri Kramat Jati. Di dalam tubuh Ahmad, polisi menemukan 'surat wasiat" yang berisi pesan bahwa dia beraksi untuk memberi balasan pada 'sekutu setan'.
(did/mad)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut