Selasa, 21 September 2010

Sejarah Hidupku - Simon Petrus Pangaribuan (Siantar) Bagian Pertama


Aku mau tuliskan sejarah tentang kehidupanku dan berbagi pengalaman serta cerita kehidupan nyataku ama sobat sekalian di jejaring sosial FB dan blogger nih.


Nama lengkap aku Simon Petrus Pangaribuan, lahir di kota Medan, 1 Nopember 1982. Aslinya aku gak tahu entah anak siapa, kesimpulannya aku nih anak adopsi, sekitar tahun 1984, aku diadopsi oleh keluarga baru aku yang mereka jadikan aku sebagai anaknya. Jadi anak tunggal, dari keluarga bermarga Pangaribuan dan ibu ku br. Tarigan. 


Namun saat ini kedua orangtuaku yakni mereka yang jadikan aku anak angkatnya, sangat  kusayangi dan cintai. Mereka pernah cerita bahwa kedua orang tuaku terdahulu meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Ya, aku terima apa adanya, namun aku tidak sempat kenal mereka. Mereka berdua sudah dahulu tinggalkan aku buat selama-lamanya.

Usiaku bertambah, saat aku masih duduk dibangku Taman Kanak-kanak Cinta Rakyat, di Kota Siantar, aku kehilangan ayahku. Usiaku saat itu masih 4 tahun setengah. Aku sedih. Kini tinggal aku dan ibuku, bahkan sampai saat ini.

Profil ayahku adalah seorang mekanik bengkel. Namun kegiatan lainnya adalah peminum dan pemabuk. Dan keras terhadap ibuku. Setiap saat ibuku tidak kasih uang kepada ayahku, dia selalu mau membentak keras bahkan tak jarang suka memukul. Kecuali aku. Dia selalu manjakan aku. 


Dan tahun 1988, itulah saatnya ayahku pergi buat selama-lamanya. Dia meninggalkan kami berdua tanpa ada pesan apa-apa. Tak pernah punya penyakit apapun. Tiba-tiba, semuanya terjadi. Dan membuat aku hidup dengan kehampaan kasih sayang, kecuali ibu yang temani aku sampai saat ini.


Usai TK aku masuk ke bangku sekolah dasar SD RK 2 Cinta Rakyat, di kawasan aku gereja. Maklum aja ibuku adalah Guru SMP RK Bintang Timur, jadi sekolahnya wajib harus di Katolik. 


Saat kelas 6 SD, aku mendapat musibah berat. Bahkan ibuku sampai syok. Aku mengalami kecelakaan lalu lintas ketika menuju kesekolah. Tangan kanan aku harus dioperasi saat itu. Dan sampai saat ini tangan kananku masih ada bekas operasi atau bekas operasi.


Ibu sungguh sedih melihat aku harus gagal dalam capai segala cita-citaku, yakni masuk polisi. Karena tanganku agak sedikit cacat. Namun aku tidak putus asa, aku tetap sabar dan tabah buat jalani hidup ini.
Tamat SD, aku masuk sekolah SMP di SMP RK Bintang Timur, ditempat ibuku mengajar sebagai guru.
Dia sekaligus menjadi guru dan orangtua ku. Awalnya memang lucu, namun aku sudah terbiasa dengan keadaan tersebut.


Masa, SMP aku mengalami perubahan sifat. Mungkin aku pada awalnya sering sekali dimanjakan.
Sehingga aku menjadi manusia yang jahat dan pemboros. Dan mungkin dosa aku yang paling banyak didunia ini. Itu menurut aku. 


Begitu banyak dosa dan penyimpangan yang aku lakukan......


Mau tahu apa saja dosa-dosaku itu ......Udah capek ketik pengalaman singkat nih...lain kali aku sambung ya

3 komentar:

  1. euuumh,gtu ya bang riwayat abang,aku syok jga dengernya.tapi skaligus aku salut sma abang yang slalu dapat menerima semuanya dengan apa aanya..dan abang tidak pernah mengeluh sedikitpun.hampir ada kesamaan bang antara kita yaitu ingin sama sama mengabdi kpada negara sebagai polisi,dan aku sebagai tni.aku rasa sangat pahit sekali tidak bisa menggapai cita2 yg ku idamkan sejak dullu.ya tapi mau gmana lagi sekarang kita cuma perlu memikirkan hari esok dan yg akan datang dan melupakan masa lalu....

    BalasHapus
  2. Thanks ya zacka...gimanapun kita wajib jalani hidup nih....

    lagian dunia kan berputar...

    seperti roda pedati..kadang diatas dan kadang dibawah...

    thanks ya

    BalasHapus
  3. yups,sma2 bang betulll...betulll...betulll. kita harus slalu optimis dalam menjalani hidup ini dan kita harus slalu berharap smoga hari esok adalah hari yg lebih baik dari pada hari sebelumnya....

    dan aku mau menegaskan 1x lagi bahwa didunia ini tidak ada manusia yg sempurna...!
    shiiip lanjutkan bang...!

    BalasHapus

Pengikut