Kamis, 23 September 2010

SEJARAH HIDUPKU - SIMON PETRUS PANGARIBUAN BAAHAGIAN 2

Nih adalah bahagian kedua sejarah hidupku. 

Begitu banyak dosa dan penyimpangan yang pernah aku lakukan dalam masa remajaku. Semenjak SD aku sudah mulai alami perubahan sampai SMP. Bahkan tak jarang dan heran kalau soal SEX itu adalah makanan utamaku waktu itu.
Sekedar info aja ya, waktu aku SD, dirumah kami banyak sekali anak-anak kost yang sekolah dikawasan kampung kami. Ibu ku adalah orang yang tegas dalam membimbing anak kost sekaligus siswanya. Maka tak heran, jika aku juga dianggap adik oleh abang yang nge kost disana. Mereka memanjakan aku juga, seperti layaknya adik kandung buat mereka.

Sampai suatu saat para bang dikost itu ajari aku soal pornografi. Saat itu aku masih memang culun, alias gak tahu apa-apalah. Mereka ajarkan aku gimana caranya Onani.
wkwkwkwkwk, lawak-lawak memang kedengarannya. Sampai-sampai, diantara abang kost itu, ada yang ingin sodomi aku...wow..ngerilah...sobat FB.

Yang jelas..hanya aku yang tahu sesudah itu. 
Saat SD sampai SMP, ketika sering bermain-main, maka tak kadang aku mau ajak  seorang Cewek yang maish duduk dibangku SD, untuk lakukan hubungan suami istri.  Dan berhasil.  Itulah kenangan sex pertama aku. Entah dia masih ingat akan aku, atau trauma, atau barangkali dendam. 

Sobat FB sekalian, aku adalah orang yang tergolong agak cerdik dan humor, namun wajah memang persis antagonis. Kemampuanku adalah mampu bicara didepan umum layaknya pejabat lah. 

Hal ini dibuktikan, ketika aku masih duduk dikelas 5 SD sudah menjadi Guru Sekolah Minggu. Saat itu, suster terkadang masih sering absen dalam mengajari anak-anak sekolah minggu. Jadi aku disuruh untuk gantikannya suatu waktu.


Aku kagum saat itu, sampai terkenalah ketika aku masih duduk di SD.

Pernah juga aku menggalang dana buat orang miskin yang berpenyakit kusta datang kesekolah kami. Saat itu, suster Laurensia kagum melihat tingkahku dalam gerakkan teman-teman waktu SD untuk sampaikan sumbangan buat mereka yang sakit kusta. 

Dalam hatiku, aku ingin sekali memberikan sesuatu bagi mereka yang tidak punya apa-apa. Memang jiwa sosial tertanam dalam hidupku.

Yang anehnya, aku sering mencuri uang orangtua ku buat membayari orang-orang yang aku jadikan sahabat, kemudian sering berikan sumbangan kepada orang yang mebutuhkannya. Sampai seluruh uang ibuku, tidak tersisa sedikitpun.
SMA aku jelang, ketika kelas 2, cinta pertamaku ada pada seseorang disana. 
Namanya Marini Vera Silitonga, adik kelasku. Kami dijumpakan saat diangkot menuju sekolah. Ketika itu dia tidak punya uang kecil buat bayar ongkos, kemudian aku tawarkan kebaikanku buat bayarin ongkosnya. 

Namun tidak berlangsung lama pacaran dengan dia. 2 tahun usianya.
Saat itu dia memutuskan hubungan dengan aku, karena aku tidak bisa kasih waktu yang pas untuk jalin hubungan kami. 

Marini memutuskan hubungan, seiring dia lanjutkan sekolahnya kebangku kuliah di Universitas Darma Agung. Dan akhirnya dia menikah diam-diam dengan dosennya sendiri. 

Hancurlah hatiku saat dengar dia menikah dengan dosennya sendiri. Bingung aku saat itu. Semuanya runyam dan semakin parah hidupku.

2 Tahun setelah tamat SMA aku lanjutkan kuliah di USI. Salah satu universitas di kawasan kotaku tinggal. Maklumlah aku gak bisa jauh dari orangtua karena aku dipingit mulai kecil. 

Saat sambil kuliah aku kerja disuatu perusahaan modern tapi bidang judi. Nama bos kami Pak Olo Panggabean, yang sudah almarhum. Aku jadi Mafia saat itu. Karena harus tangani judi nomor dengan disekelilingi orang yang bertampang seram dan kejam. 3 tahun bekerja disana membawa perubahan besar bagi sifat dan karakter aku.

Bukannya aku bisa berikan gaji buat ibuku, namun sebaliknya, menghabiskan dan menghambur-hamburkannya buat judi, sex, ama minuman keras. Aku semakin gila hanya karena judi. Bahkan uang kuliah habis ludes dimakan buat judi ama teman-teman.

Ketika itu, aku sempat terlilit utang. Sampai aku berpikir jahat, buat ngerampok. Namun niat itu kutepis dengan ingat ibu dan Tuhan yang masih ada dipikiranku. 

Ada kenalan dari kota Medan tawarkan sebuah job dikawasan Medan Plaza. Aku terima aja buat selesaikan hutang-hutangku. Aku putuskan untuk cuti dari kerjaku di usaha Judi selama 1 bulan, kemudian berangkat ke Medan dan menuruti apa saja perkataan om itu. 

Pekerjaan itu katanya menghasilkan uang ratusan ribu rupiah hanya dalam waktu singkat, asalkan aku nurut apa yang mereka katakan.......

Kerja apa itu yah???????


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut