Sabtu, 18 September 2010

Tifatul Bilang Kualitas Telkom Bagus

JAKARTA - Menteri Telekomunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan kualitas jaringan telekomunikasi publik pada masa lebaran juga cukup bagus. Namun, gangguan telekomunikasi sesaat adalah hal yang mungkin saja terjadi. Ia menilai teguran presiden atas gangguan CCTV (closed-circuit television) dan telekonferensi di Pos Polisi Cikopo, Cikampek, merupakan hal wajar.
    
"Dari aspek teknis, gangguan-ganguan sesaat pada jaringan telekomunikasi sangat mungkin terjadi. Sebab bisa (disebabkan) seperti perubahan cuaca, UPS (Uninteruptable Power System) lagi drop," sebut Tifatul melalui akun twitter-nya kemarin (18/9).
    
Ia menambahkan, khusus lebaran H-7 hingga H+7, PT Telkom telah memasang 6 CCTV, dan 10 operator telekomuniksi lainnya juga turut membantu layanan. Semuanya tersambung dengan Kementrian Perhubungan. "Layanan CCTV yang dikontrol langsung Kemenhub dan Kepolisian untuk monitoring jalur mudik, sejauh ini relatif lancar. Namun, jaringan CCTV Cikopo terganggu," ujar Tifatul.
   
Tifatul menambahkan, Kemenkominfo telah melakukan kontrol kualitas jaringan layanan publik secara umum, khususnya masa-masa peak lebaran. "Sejauh ini cukup bagus dan tidak ada shutdown," tambahnya.
   
Inspeksi presiden pada fasilitas-fasilitas layanan khusus, seperti jaringan CCTV Polda, kata Tifatul, penting dilakukan agar semua pihak siaga. "Teguran-teguran itu wajar," kata mantan presiden Partai Keadilan Sejahetra tersebut.
   
Sebelumnya, Jumat lalu (17/9) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meninjau layanan arus balik di Pospol Cikopo, Cikampek. SBY melakukan telekonferensi dengan Kapolda Jawa Tengah Edward Aritonang. Telekonferensi sempat terganggu karena terjadi gangguan sinyal. Beberapa pantauan kamera CCTV juga hilang sinyal.
   
 SBY pun geregetan dan lantas menegur Dirut PT Telkomsel Sarwoto Atmosutarno yang menjadi penyedia layanan teknologi informasi pantauan arus mudik. Dirut PT Telkom Rinaldi Firmansyah juga kena semprot SBY. Tapi, Sarwoto maupun Rinaldi tidak berada di lokasi saat ditegur SBY.
    
General Manager Corporate Communications Telkomsel Richardo Indra memastikan telekonferensi tersebut tidak memakai jaringan 3G Telkomsel. Sebab, kondisi jaringan Telkomsel di area telekonferensi relatif stabil. Sebelum SBY menegur Dirut PT Telkom dan PT Telkomsel, adalah Kapolri Bambang Hendarso Danuri yang menyebutkan tidak aktifnya sejumlah CCTV adalah karena gangguan sinyal Telkomsel. Kapolri menyinggung gangguan sinyal Telkomsel saat menyampaikan laporan.
    
Tak ada respons langsung dari SBY atas laporan Kapolri tersebut. SBY baru geregetan setelah telekonferensi yang ia ikuti terganggu. Yakni, suara Kapolda Jawa Tengah Edward Aritonang terdengar, namun visualnya stagnan. Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos, telekonferensi memang tidak menggunakan jaringan Telkomsel. Telekonferensi menggunakan jaringan intranet kepolisian. Namun, gangguan CCTV, seperti disebut Kapolri, memang menggunakan jaringan Telkomsel. (sof)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut